Senin, 16 Juni 2025

Bagaimana Sebetulnya Peluang Investasi Obligasi di Tengah Perang Dagang?

Hari Ini , Jakarta - Portfolio Manager PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Laras Febriany membeberkan peluang investasi obligasi saat di tengah perang dagang yang masih berlanjut.

Laras mencontohkan obligasi tenor pendek dengan durasi rendah sebagai opsi investasi yang menarik, khususnya usai Bank Indoesia (BI) memangkas suku bunga acuan dan adanya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate di AS. Sebab, usai BI memangkas suku bunga acuan menjadi 5,50 persen, imbal hasil obligasi ikut mengalami penurunan. Sehingga, investasi pada tenor tersebut diharapkan dapat mencetak capital gain.

“Kupon obligasi juga dapat menjadi bantalan di tengah tingginya ketidakpastian serta volatilitas jangka pendek yang diperkirakan masih akan terjadi,” ucap Laras dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Salah satu faktor yang juga menopang pasar obligasi domestik adalah melemahnya dolar AS, yang membuka peluang bagi pemerintah untuk terus menjaga stabilitas rupiah. Menurut Laras, tekanan pada rupiah juga berkurang setelah berlalunya periode musiman pembayaran dividen dan kebutuhan dolar AS terkait ibadah Haji. Dia pun memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp 16.200-Rp 16.900 sampai akhir tahun.

Selain itu, Bank Indonesia juga mengindikasikan bahwa ruang pemangkasan suku bunga masih terbuka di tengah inflasi yang terjaga dan adanya urgensi mendukung pertumbuhan ekonomi. Manulife Aset Manajemen Indonesia memprediksi BI rate bisa turun sampai ke level 5.25 persen sampai akhir tahun ini.

Meski demikian, Laras menyebut ada beberapa risiko yang harus dicermati. Salah satunya yaitu berlanjutnya volatilitas pada imbal hasil US Treasury akibat diturunkannya peringkat kredit AS dan perang tarif antara AS dan Cina yang masih berlanjut.

Kemudian dari sisi domestik, risiko muncul apabila stimulus yang digelontorkan pemerintah tidak tepat sasaran. Sehingga, daya beli masyarakat belum bisa pulih sepenuhnya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Laras mengatakan ada sejumlah katalis positif yang diharapkan bisa menopang pasar. Pertama yaitu terjaganya obligasi denominasi rupiah, dengan rencana kenaikan penerbitan obligasi global. “Baik dalam dolar AS maupun dalam mata uang asing lainnya seperti AUD dan RMB,” kata dia. Ekspektasi penurunan penerbitan SRBI dan tingginya jumlah jatuh tempo Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) di pasar juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pada pasar obligasi.

Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp7.197,76 Triliun, BI: Efek Pelemahan Rupiah

Hari Ini, JAKARTA — Utang luar negeri Indonesia kembali mencatatkan kenaikan secara bulanan pada April 2025 senilai US$800 juta menjadi US$431,55 miliar atau sekitar Rp7.197,76 triliun (JISDOR akhir April 2025 Rp16.679 per dolar AS).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan meski terjadi kenaikan ULN sebesar 8,2% secara tahunan atau year on year (YoY), posisi utang tetap terjaga.

Di mana kenaikan kewajiban luar negeri pemerintah tersebut meningkat sejalan dengan pelemahan rupiah yang terjadi usai pengumuman tarif resiprokal AS pada awal April lalu.

“Kenaikan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (16/6/2025).

Denny menuturkan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada April 2025, dari 30,6% pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1% dari total ULN.

Secara umum, Denny menyampaikan bahwa perkembangan posisi ULN April 2025 tersebut bersumber dari sektor publik.

Secara perinci, posisi ULN pemerintah pada April 2025 mencapai US$208,8 miliar atau tumbuh sebesar 10,4% YoY, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% pada Maret 2025.

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah.

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7%), Jasa Pendidikan (16,4%), Konstruksi (12,0%), serta Transportasi dan Pergudangan (8,7%).

Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Sementara ULN Pemerintah terus mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, ULN swasta tercatat melanjutkan tren kontraksi pada April 2025 sebesar 0,6% YoY menuju posisi US$194,8 miliar.

Meski demikian, kontraksi tersebut terpantau tidak sedalam kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1% YoY.

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9% (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2% YoY.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,0% dari total ULN swasta. ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,9% terhadap total ULN swasta.

Konsolidasi BPR Terus Berjalan, 4 Bank Siap Merger

Hari Ini , JAKARTA - Konsolidasi bank perekonomian rakyat ( BPR ) terus berlanjut. Terbaru, sebanyak empat BPR akan melakukan penggabungan atau merger.

PT BPR Rejeki Insani dan PT BPR Dutabhakti Insani yang berlokasi di Jawa Tengah, serta PT BPR Bina Kharisma Insani dari Jawa Timur akan digabungkan ke dalam PT BPR Bina Sejahtera Insani yang juga berbasis di Jawa Tengah.

Dalam pengumuman yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Sabtu (14/6/2025) disampaikan rencana merger ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 7 Tahun 2024 tentang Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah.

Seiring dengan rencana penggabungan, perusahaan juga mengumumkan susunan calon pemegang saham serta jajaran direksi dan dewan komisaris BPR Bina Sejahtera Insani pascamerger.

Pemegang saham utama adalah PT Insani Investama, yang memiliki 29.190 lembar saham seri A dengan harga Rp1 juta per lembar, dan 253.431 lembar saham seri B dengan harga Rp265 ribu per lembar. Total kepemilikannya mencapai 93% dengan nilai nominal saham sebesar Rp96,34 miliar.

Selanjutnya, Alex Iskandar Widjaja akan memiliki 500 lembar saham seri A (Rp1 juta/lembar) dan 16.734 lembar saham seri B (Rp265 ribu/lembar), dengan total kepemilikan sebesar 5,67% senilai Rp4,93 miliar.

Herningsih akan menggenggam 1.000 lembar saham seri A dengan harga Rp1 juta per lembar, setara dengan 0,33% atau Rp1 miliar secara nominal.

Sementara itu, Koperasi Karyawan Insani akan memiliki 310 lembar saham seri A dan 2.729 lembar saham seri B. Dengan harga masing-masing Rp1 juta dan Rp265 ribu per lembar, total nilai saham yang dimiliki koperasi tersebut mencapai Rp1,03 miliar atau sekitar 1% kepemilikan.

OJK sebelumnya telah mewajibkan seluruh BPR dan BPRS yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp6 miliar untuk melakukan konsolidasi, termasuk melalui skema merger. Tenggat waktu yang ditetapkan untuk pemenuhan modal inti minimum ini adalah hingga 31 Desember 2024.

“Apabila sampai akhir 31 Desember 2024 belum memenuhi ketentuan, BPR/BPRS wajib melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, akuisisi, dan/atau mendapatkan investor baru untuk memenuhi modal inti,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan OJK, Jumat (2/11/2024).

Dian menambahkan bahwa OJK telah memberikan waktu yang cukup panjang sejak pemberlakuan POJK No. 5/POJK.03/2015 dan POJK No. 66/POJK.03/2016 agar BPR dan BPRS memperkuat struktur permodalannya.

“OJK akan terus melakukan pengawasan yang diperlukan guna mendorong BPR/BPRS untuk konsolidasi dalam rangka memperkuat permodalan,” tegasnya.

Pencabutan Izin Usaha

Dalam rangka konsolidasi dan penyehatan industri BPR, OJK juga melakukan pencabutan izin usaha bank yang dinyatakan gagal melakukan penyehatan meskipun telah diberi Waktu oleh regulator. OJK tercatat telah menutup 21 BPR dan BPR Syariah (BPRS) dari 2024 hingga pertengahan 2025.

Terbaru adalah pencabutan izin usaha PT BPRS Gebu Prima pada Kamis (17/4/2025). Perusahaan ini dinyatakan gagal melakukan penyehatan meskipun telah diberi waktu oleh OJK bersama pemegang saham, dewan komisaris, dan direksi. Situasi serupa juga dialami sejumlah BPR/BPRS lain yang mengalami tekanan likuiditas dan permodalan.

Nasabah bertransaksi di BPR Hasamitra Makassar./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Meski demikian, OJK menegaskan tetap berkomitmen memperkuat peran BPR sebagai pilar inklusi keuangan. Sebagai bentuk penguatan, OJK telah menerbitkan tiga peraturan baru yang menjadi tonggak penting bagi industri.

Pertama , POJK No. 23/2024 tentang Pelaporan melalui Sistem Pelaporan OJK dan Transparansi Kondisi Keuangan (TKK), yang mewajibkan penggunaan aplikasi pelaporan APOLO untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi keuangan.

Kedua , POJK No. 24/2024 mengenai Kualitas Aset BPRS, yang menekankan pengelolaan risiko aset berbasis prinsip syariah.

Ketiga , POJK No. 25/2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah bagi BPRS, yang memperkuat peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam menjaga kepatuhan.

Seluruh regulasi ini sejalan dengan amanat UU No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), serta peta jalan pengembangan BPR/BPRS 2024–2027. OJK berharap aturan-aturan tersebut dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap BPR/BPRS.

Terkait pencabutan izin, Dian menjelaskan bahwa keputusan tersebut bukan langkah instan. Menurutnya, pengawasan dilakukan secara intensif untuk memastikan upaya penyehatan berjalan, termasuk penambahan modal, aksi korporasi, dan konsolidasi.

“Upaya korektif seperti penambahan setoran modal, aksi korporasi hingga konsolidasi merupakan beberapa langkah penyehatan selama BPR berstatus dalam penyehatan,” ujar Dian beberapa waktu lalu.

Prediksi dan Head to Head Kosta Rika Vs Suriname di Piala Emas 2025

KOSTA RIKA akan bermain melawan Suriname dalam pertandingan Piala Emas pada Senin (16/6/2025) pukul 10.00 Wib di Stadion Snapdragon, San Diego, Amerika Serikat.

Laga ini menjadi panggung pembuktian bagi dua tim yang sama-sama berambisi menembus fase gugur dalam turnamen bergengsi kawasan Amerika Utara dan Tengah tersebut.

Berdasarkan klasemen terkini Grup A, semua tim masih belum memainkan laga pembuka. Kosta Rika dan Suriname, bersama Meksiko serta Republik Dominika, akan bersaing ketat memperebutkan dua posisi teratas untuk melaju ke fase selanjutnya.

Head to Head Kosta Rika vs Suriname

12.10.24 CNL Suriname 1 – 1 Costa Rica

17.07.21 GC Suriname 1 – 2 Costa Rica

12.10.08 WC Suriname 1 – 4 Costa Rica

07.09.08 WC Costa Rica 7 – 0 Suriname

28.02.65 WC Suriname 1 – 3 Costa Rica

Lima Pertandingan Terakhir Kosta Rika

11.06.25 WC Costa Rica 2 – 1 Trinidad & Tobago

08.06.25 WC Bahamas 0 – 8 Costa Rica

29.05.25 FI Catalonia Selection 2 – 0 Costa Rica

26.03.25 GC Costa Rica 6 – 1 Belize

22.03.25 GC Belize 0 – 7 Costa Rica

Lima Pertandingan Terakhir Suriname

11.06.25 WC El Salvador 1 – 1 Suriname

07.06.25 WC Suriname 1 – 0 Puerto Rico

26.03.25 GC Martinique 0 – 1 Suriname

22.03.25 GC Suriname 1 – 0 Martinique

20.11.24 CNL Canada 3 – 0 Suriname

Kosta Rika datang dengan modal cukup positif dari Kualifikasi Piala Dunia dan pertandingan persahabatan. Mereka mengalahkan Trinidad dan Tobago (2-1), menghancurkan Bahama dengan skor telak (8-0), dan membungkam Belize dalam dua leg (7-0 dan 6-1).

Namun, kekalahan dari Catalunya dan Amerika Serikat dalam Laga Persahabatan menjadi alarm bahwa konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah tim berjuluk Los Ticos.

Sementara itu, Suriname juga menunjukkan performa solid dalam beberapa laga terakhirnya. Mereka menahan imbang El Salvador (1-1), serta meraih Kemenangan atas Puerto Riko, Martinik, dan Guyana.

Meski sempat tumbang dari Kanada, semangat juang tim asal Amerika Selatan ini tampak menyala dan siap menjadi kuda hitam di grup ini. (net/ram)

Keji! Israel Tembaki Warga Gaza saat Antre Bantuan, Ratusan Tewas di Lokasi “Tempat Eksekusi”

Hari Ini.CO -Ketegangan di Gaza semakin memanas. Selain saling meluncurkan rudal dengan Iran, pasukan Israel kembali menjadi sorotan karena menyerang warga Palestina yang sedang mengantre bantuan makanan, menyebabkan ratusan korban jiwa.

Serangan ini terjadi di sekitar lokasi distribusi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang disebut-sebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Israel.

59 Warga Tewas, Termasuk Pencari Makanan

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 59 warga Palestina tewas, termasuk 17 orang yang sedang mencari bantuan makanan di lokasi yang dioperasikan GHF.

Serangan itu terjadi di tengah krisis kelaparan ekstrem yang melanda wilayah tersebut akibat blokade berkepanjangan dan serangan militer Israel.

Tembakan Brutal Saat Antre Bantuan

Petugas medis di Rumah Sakit al-Awda di Gaza Tengah menyebutkan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan terluka akibat tembakan pasukan Israel saat mendekati lokasi GHF di dekat Koridor Netzarim.

“Militer Israel tidak memberikan peringatan sebelum menembaki kerumunan warga yang kelaparan,” ujar jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, dari Deir el-Balah.

Ahmed al-Masri, seorang warga yang pulang dengan tangan kosong, menggambarkan situasi tersebut sebagai “jebakan mematikan”.

Serangan Meluas, Korban Bertambah

Serangan Israel tidak berhenti di satu titik. Di Gaza Selatan, 10 pencari bantuan tewas dan lebih dari 50 orang terluka. Serangan juga dilaporkan terjadi di:

Rafah: Korban dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah.

Beit Lahiya (Gaza Utara): 7 orang tewas.

Kamp Nuseirat (Gaza Tengah): 8 orang tewas, sejumlah lainnya terluka.

Gaza Selatan lainnya: 12 warga tewas dalam serangan udara.

Pusat Bantuan GHF Kini Disebut “Lokasi Eksekusi

GHF mulai mendistribusikan bantuan pada akhir Mei setelah Israel mencabut blokade total selama tiga bulan. Namun, lokasi-lokasi bantuan tersebut kini dianggap sebagai tempat pembantaian.

“Warga mulai melihat pusat distribusi GHF sebagai lokasi eksekusi,” ujar Abu Azzoum.

Meskipun GHF mengklaim telah menutup operasionalnya pada Sabtu, ribuan warga tetap mendatangi lokasi karena krisis kelaparan yang belum tertangani.

Data Mengerikan: 274 Tewas di Titik Bantuan

Dalam pernyataan terbaru, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka di sekitar lokasi distribusi GHF sejak operasi dimulai.

Serangan-serangan ini mengundang kecaman luas dari komunitas internasional, meskipun hingga kini militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait insiden tragis yang terjadi pada Minggu lalu. (rak/jpg)

Burnout Bikin Gen Z Hilang Semangat Kerja dan Selalu Memikirkan Pekerjaan

Hari Ini – Para generasi Z (Gen Z) asal Kota Bekasi di Jawa Barat, Yasmin (27) dan Siti (24), mengatakan bahwa burnout cukup berdampak pada kehidupan mereka.

Yasmin adalah seorang marketing di sebuah perusahaan developer perumahan, sedangkan Siti adalah wartawan media daring.

Burnout bikin hilang semangat kerja

Yasmin menuturkan, burnout yang sempat dirasakan pernah membuat semangat bekerjanya hilang.

“Waktu itu burnout -nya pengaruh ke kehidupan pekerjaan. Bikin hilang semangat buat kerja, malas juga buat jualan,” ucap Yasmin kepada Hari Ini , Jumat (13/6/2025).

Yasmin merasa burnout awal tahun ini ketika banjir lima tahunan tiba. Properti yang dipasarkan kebanjiran sehingga membuat para konsumen menghujat, memaki, dan menyumpahinya.

Tidak hanya itu, kantornya menyuruh tim marketing untuk menalangi angsuran sekaligus menagih angsuran kepada konsumen. Padahal, ini di luar tugas profesi marketing.

“Kantor pun lingkungannya cukup toksik, ditambah atasan yang menurutku enggak punya value di bidangnya. Ada beberapa atasan yang enggak ada usaha untuk scale up supaya para karyawan jadi lebih baik,” ujar Yasmin.

Tekanan dari kantor dan konsumen membuat Yasmin burnout sampai kehilangan semangat bekerja. Memasarkan properti pun seadanya.

Sebelumnya, Yasmin termasuk salah satu marketing yang selalu melebihi target pemasaran dan penjualan.

“Waktu burnout , karena malas ngapa-ngapain , kalau sudah dapat target ya syukur. Kalau enggak ya sudah. Enggak sejor-joran sebelum burnout . Pokoknya jadi kurang optimal pas kerja. Untungnya burnout enggak ada pengaruh ke kehidupan pribadi,” jelasnya.

Tak bisa berhenti memikirkan pekerjaan

Untuk Siti, dampak burnout yang dirasakan malah membuatnya selalu memikirkan pekerjaan.

“Dampak burnout -ku malah selalu kepikiran soal kerjaan. Kayak, besok bakal nulis apa ya, besok bakal garap apa ya, atau kantor bakal minta isu apa ya besok untuk digarap,” terang dia, Jumat.

Siti ditempatkan di pos yang garapannya seputar isu perkotaan untuk menggantikan dua senior yang rekam jejaknya terkenal luar biasa.

Tekanan mental karena ditempatkan di pos yang terkenal sebagai “istana” para wartawan metropolitan, serta posisinya yang menggantikan dua senior mumpuni, membuat Siti mengalami burnout beberapa waktu lalu.

“Aku masih merasa insecure , kurang percaya diri, karena seorang fresh graduate . Ditambah vibe kerja di pos ini beda karena wartawan lainnya sudah pada senior, aku sendiri baru mulai banget. Dan permintaan dari kantor banyak,” ucap dia.

Meski lelah secara mental akibat pekerjaan, tetapi Siti terus memikirkan pekerjaan karena dirinya adalah seorang workaholic.

“Bahkan di rumah, di mana pun, di perjalanan pulang, pas naik kereta, atau naik ojol (ojek daring), selalu mikirin pekerjaan. Mau tidur pun mikirin pekerjaan, kira-kira besok pada garap isu apa dan lain-lain,” tutur Siti.

Menurut dia, burnout yang dirasakan dapat memantik api semangat di dalam dirinya untuk terus menekuni pekerjaannya.

Kendati demikian, burnout cukup menguras tenaga karena Siti menjadi sering panik karena memikirkan pekerjaan. Bahkan, ia jadi lebih sering mempertanyakan kualitas beritanya.

“Gampang panik, dan setiap ngirim berita selalu mikir kira-kira bagus enggak ya. Dan tekanan dari kantor yang bikin capek karena banyak permintaan. Pas hari libur juga jadi enggak tenang, kepikiran kantor bakal minta isu apa,” ungkap Siti.

Tetap berusaha bekerja meski burnout

Meski mengalami burnout , baik Yasmin maupun Siti tetap berusaha untuk menikmati setiap pekerjaan yang dilakukan.

Pasalnya, keduanya memahami betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan saat ini. Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pun kian meningkat.

“Aku sih banyakin me time saja, ngelakuin apa yang membuatku senang, yang sebelumnya enggak bisa dilakukan karena jadwal kerja yang padat. Maksa diri untuk lakuin kegiatan yang menyenangkan pas libur,” tutur Yasmin.

Sementara itu, cara Siti mengatasi burnout adalah lebih sering mengobrol dengan para senior di posnya.

“Aku banyak sharing dengan mereka soal burnout yang aku rasakan. Sejauh ini cara itu efektif karena aku sudah enggak merasakannya lagi. Kalau merasakannya lagi, aku tinggal sharing lagi,” ujar Siti.

Koalisi Ingatkan Batalyon Teritorial Pembangunan Picu Pelanggaran UU TNI

Hari Ini , Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mengingatkan, rencana pembentukan batalyon teritorial pembangunan berpotensi memicu pelanggaran hukum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI.

Perwakilan koalisi Al Araf mengatakan, Pasal 5 UU TNI secara eksplisit menyebutkan TNI sebagai alat negara yang mengurusi pertahanan, bukan terlibat dalam urusan ketahanan pangan.

"Di Pasal yang mengatur Operasi Militer Selain Perang (OMSP) juga tidak diatur prajurit mengurusi soal ketahanan pangan," kata Al Araf saat melalui pesan singkat, Senin, 16 Juni 2025.

Pada Pasal 7 ayat 2 butir b UU TNI, memang diatur mengenai OMSP. Di Pasal ini prajurit TNI dapat melakukan tugas pokok OMSP pada 16 bidang. Tetapi, tidak satu pun menyebutkan eksplisit TNI mesti terlibat dalam bidang ketahanan pangan.

Pun, Al Araf melanjutkan, OMSP adalah tugas pokok prajurit yang sifatnya ad hoc dan sementara. Sehingga, legitimasi OMSP sebagai tugas pokok yang permanen dengan cara membungkusnya ke dalam batalyon teritorial pembangunan adalah suatu kekeliruan.

"Ini sudah menyalahi prinsip dasar dan fungsi TNI sebagaimana diatur undang-undang," ujar dia.

Sebelumnya, rencana pembentukan batalyon teritorial pembangunan ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana pada Rabu, 4 Juni lalu.

Saat itu, Wahyu mengatakan TNI akan membuka rekrutmen kepada calon prajurit tantama dengan kuota sebanyak 24 ribu untuk ditugaskan pada batalion teritorial pembangunan.

Di batalion ini, para prajurit tidak akan mengurusi bidang pertempuran, melainkan mengurusi dalam kompi pertanian, peternakan, perikanan, pelayanan kesehatan, hingga urusan zeni.

Peneliti Hak Asasi Manusia dan Sektor Keamanan dari SETARA Institute Ikhsan Yosarie menilai, pembentukan batalyon teritorial pembangunan tak lebih dari sekadar upaya untuk kembali menghidupkan dwifungsi militer.

Ia mengatakan, ekspansi prajurit TNI ke ranah sipil secara lebih luas merupakan tindakan yang pernah dilakukan rezim otoriter Orde Baru dengan dalih pembangunan dan kesejahteraan.

Masalahnya, kata dia, pembentukan batalyon non-pertempuran ini memicu distorsi dan ketimpangan di tubuh TNI sendiri. Menurut dia, orientasi dengan perekrutan calon prajurit secara besar kian memperkuat prioritas TNI Angkatan Darat ketimbang matra lainnya.

"Dominasi matra darat akan semakin melampaui matra laut dan udara. Dan sebetulnya, ini tidak memiliki kepentingan untuk diwujudkan," ujar Ikhsan, Sabtu, 14 Juni 2025.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak dan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi belum menjawab pesan pertanyaan Tempo.

Sedangkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana hanya membaca pesan pertanyaan yang dirimkan Tempo.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengatakan, rencana perekrutan 24 ribu calon prajurit untuk batalyon teritorial pembangunan telah diperhitungkan secara matang sesuai dengan kebutuhan.

"Secara umum, sebenarnya tidak ada yang berbenturan," kata Frega, Jumat lalu.

Frega mengklaim, penempatan prajurit pada batalyon non-pertempuran sesuai dengan visi pemerintah. Apalagi, selain berkomitmen mendukung program ketahanan pangan, kata dia, TNI juga telah memiliki kerjasama pada urusan bercocok tanam dengan Kementerian Pertanian untuk program swasembada pangan.

Sehingga, dia menyimpulkan tidak ada aturan yang dilanggar dalam pembentukan batalyon ini. "Latihan pertempuran tetap diberikan karena bagian dari tugas pokok pertahanan. Lalu apa yang menyalahi?" ujar mantan Komandan Distrik Militer 0502/Jakarta Utara itu.

Adapun, rencana pembentukan batalyon teritorial pembangunan ini mulanya disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat kerja bersama Komisi bidang Pertahanan DPR, 25 November 2024 lalu.

Dia mengatakan, ide pembentukkan Batalyon non-pertempuran ini merupakan gagasan dari Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan agar setiap Kabupaten dijaga oleh satu Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan.

Nantinya, Batalyon ini akan diperkuat oleh dua Batalyon dari unsur prajurit komponen Cadangan (Komcad).

Menurut Sjafrie, keinginan Prabowo yang menginginkan adanya Batalyon di setiap Kabupaten yang terhitung berjumlah 514 saat ini, bertujuan untuk menciptakan stabilitas keamanan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat dalam sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga kesehatan.

"Ini menunjukkan peran TNI yang lebih holistik," kata mantan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta itu.

Dian Rahma Fika Alnina berkontribusi dalam penulisan artikel ini